Ketegangan terjadi di Surabaya setelah ratusan anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna) bersiap menghadapi potensi demonstrasi dari FPI (Front Pembela Islam) yang menolak kehadiran Marzuki Mustamar dalam sebuah acara keagamaan di kota tersebut. Banser, sayap keamanan dari organisasi Nahdlatul Ulama (NU), menyatakan siap mengamankan jalannya acara dan melindungi ulama yang dihormati oleh warga Nahdliyin. casenagagg

Latar Belakang Penolakan FPI

Penolakan FPI terhadap Marzuki Mustamar, seorang ulama dan tokoh penting dalam Nahdlatul Ulama, dipicu oleh perbedaan pandangan keagamaan. FPI berencana menggelar aksi di lokasi acara untuk menolak kehadiran Marzuki yang dianggap kontroversial oleh sebagian anggotanya. “Kami tidak setuju dengan pandangan beliau dan akan menyampaikan keberatan kami dengan cara yang damai,” kata salah satu anggota FPI.

Namun, Banser telah bersiap dengan menurunkan ratusan anggotanya untuk menjaga keamanan dan memastikan bahwa acara tetap berjalan tanpa gangguan.

Sikap Banser

Banser menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama acara keagamaan berlangsung. “Kami siap melindungi ulama dan memastikan acara berjalan aman,” ujar salah seorang pimpinan Banser di Surabaya. Mereka juga menegaskan bahwa tindakan ini bukan untuk memicu bentrokan, tetapi lebih kepada pengamanan acara dari ancaman kekacauan.

Banser menilai bahwa kehadiran FPI di acara tersebut berpotensi menimbulkan kerusuhan yang bisa merugikan banyak pihak, terutama para peserta yang datang untuk mengikuti kegiatan keagamaan.

Respon dari Masyarakat dan Pihak Berwenang

Masyarakat sekitar merespons dengan kekhawatiran atas potensi bentrokan antara kedua kelompok. Banyak yang berharap bahwa situasi dapat diselesaikan dengan damai tanpa adanya kekerasan. “Kami berharap tidak ada kerusuhan, karena ini adalah acara keagamaan yang seharusnya berlangsung dengan damai,” ujar seorang warga Surabaya.

Pihak kepolisian setempat juga telah meningkatkan pengamanan di sekitar lokasi acara untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Polisi menyatakan bahwa mereka akan bertindak tegas jika terjadi kekacauan yang mengancam ketertiban umum. “Kami akan memastikan tidak ada yang melakukan tindakan anarkis di sini,” ujar seorang pejabat kepolisian.

Upaya Damai

Meskipun ada ketegangan, beberapa tokoh masyarakat dan agama mencoba meredam potensi konflik antara FPI dan Banser. Mereka mengajak kedua pihak untuk berdialog dan menyelesaikan perbedaan pandangan dengan cara damai. “Kita harus mengedepankan dialog dan menjaga ukhuwah Islamiyah, bukan justru memperburuk situasi,” kata seorang tokoh agama setempat.

Seruan untuk damai ini diharapkan dapat mengurangi ketegangan dan mencegah bentrokan yang mungkin terjadi di lokasi acara.

Kesimpulan

Ratusan anggota Banser bersiap menghadapi aksi FPI yang menolak kehadiran Marzuki Mustamar di Surabaya. Meskipun ketegangan antara kedua kelompok meningkat, upaya untuk menjaga kedamaian dan ketertiban terus dilakukan oleh pihak berwenang dan tokoh masyarakat. Diharapkan, situasi ini dapat diselesaikan tanpa adanya kekerasan.

Untuk informasi lebih lanjut dan berita terkini lainnya mengenai situasi keamanan di Surabaya, kunjungi https://allnagagg.pro/.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *