KPU Bali Gagas Kampanye Pilkada di Denpasar dan Badung Tanpa Baliho
Denpasar — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali berinovasi dengan menggagas kampanye Pilkada 2024 di Denpasar dan Badung tanpa menggunakan baliho. Langkah ini diambil untuk menciptakan kampanye yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi polusi visual di kawasan tersebut.
Inovasi Kampanye Tanpa Baliho
Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan, menyampaikan bahwa gagasan ini diharapkan dapat memberikan suasana baru dalam kampanye politik di Bali. Dengan tidak menggunakan baliho, diharapkan kampanye dapat lebih fokus pada konten dan substansi program yang ditawarkan oleh para calon.
“Kami ingin menciptakan kampanye yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan tidak menggunakan baliho, diharapkan kampanye bisa lebih mengutamakan program dan visi-misi yang disampaikan kepada masyarakat,” ujar Lidartawan dalam keterangannya.
Alternatif Media Kampanye
Sebagai pengganti baliho, KPU Bali mendorong penggunaan media digital dan metode kampanye yang lebih interaktif. Media sosial, website, dan aplikasi kampanye menjadi pilihan utama untuk menyampaikan informasi kepada pemilih. Selain itu, KPU juga akan memfasilitasi debat kandidat yang dapat diakses oleh publik secara online.
“Kami mendorong para calon untuk memanfaatkan teknologi digital dalam kampanye mereka. Media sosial dan platform online lainnya dapat menjadi sarana efektif untuk menjangkau pemilih, terutama generasi muda yang sangat aktif di dunia digital,” tambah Lidartawan.
Dukungan dari Pemerintah dan Masyarakat
Langkah KPU Bali ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat. Pemerintah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung menyambut baik inisiatif ini sebagai upaya untuk menjaga keindahan kota dan mengurangi sampah baliho yang seringkali tidak tertata dengan baik.
“Kami sangat mendukung langkah KPU Bali ini. Ini adalah langkah maju untuk menjaga keindahan kota kita dan mengurangi sampah visual. Kami berharap metode kampanye ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” ujar Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara.
Pendapat Masyarakat
Beberapa masyarakat menyambut baik inisiatif kampanye tanpa baliho ini. Mereka merasa langkah ini dapat membuat kota lebih bersih dan tertib. Selain itu, kampanye digital dianggap lebih informatif dan mudah diakses oleh semua kalangan.
“Saya setuju dengan kampanye tanpa baliho. Selain membuat kota lebih bersih, kampanye digital juga lebih praktis. Kita bisa mendapatkan informasi tentang calon pemimpin kita dengan mudah melalui smartphone,” kata Made, seorang warga Denpasar.
Tantangan dan Harapan
Meski demikian, KPU Bali menyadari tantangan yang akan dihadapi, terutama dalam memastikan semua calon dapat mengakses dan memanfaatkan teknologi digital dengan baik. KPU Bali berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para calon yang mungkin membutuhkan bantuan dalam beradaptasi dengan metode kampanye baru ini.
“Kami siap memberikan dukungan dan pelatihan kepada para calon untuk memastikan mereka dapat menjalankan kampanye digital dengan efektif. Kami berharap inisiatif ini bisa berjalan lancar dan memberikan hasil yang positif bagi proses demokrasi di Bali,” ujar Lidartawan.
Penutup
Gagasan kampanye tanpa baliho di Denpasar dan Badung oleh KPU Bali merupakan langkah inovatif yang patut diapresiasi. Selain berpotensi mengurangi polusi visual dan sampah, langkah ini juga dapat mendorong kampanye yang lebih substantif dan informatif. Diharapkan, metode kampanye ini bisa diadopsi oleh daerah lain di Indonesia dalam rangka menciptakan pemilu yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Untuk informasi lebih lanjut dan perkembangan terbaru mengenai Pilkada 2024 serta berita-berita lainnya, kunjungi mundo-mania.com. Dapatkan update terkini dan analisis mendalam mengenai berbagai peristiwa penting di Indonesia dan dunia.
Tinggalkan Balasan