Sebuah kapal ikan dilaporkan tenggelam di perairan dekat Pulau Jeju, Korea Selatan, menyebabkan dua anak buah kapal (ABK) asal Indonesia (WNI) hilang. Insiden ini terjadi pada 8 November 2024, memicu operasi pencarian besar-besaran oleh otoritas maritim Korea Selatan untuk menemukan korban yang hilang.
Kronologi Kejadian
Kapal tersebut dilaporkan tenggelam saat sedang beroperasi di perairan sekitar Pulau Jeju. Menurut laporan awal, kapal mengalami masalah teknis yang membuatnya kehilangan daya apung, sehingga tidak mampu bertahan di tengah kondisi laut yang kurang bersahabat. Saat kapal mulai tenggelam, beberapa ABK berhasil menyelamatkan diri, tetapi dua ABK asal Indonesia hingga kini masih belum ditemukan.
Otoritas Korea Selatan segera mengerahkan kapal penyelamat dan helikopter untuk mencari para korban yang hilang, termasuk dua WNI yang menjadi bagian dari kru kapal.
Tanggapan dari KBRI Seoul
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul telah menerima laporan mengenai insiden ini dan bekerja sama dengan otoritas setempat untuk memantau perkembangan pencarian. KBRI menyatakan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban di Indonesia dan akan terus memberikan informasi terkini mengenai upaya penyelamatan.
“Kami berharap seluruh ABK, termasuk dua WNI yang hilang, dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Kami akan terus memantau situasi dan mendukung proses pencarian,” ujar perwakilan dari KBRI Seoul.
Respons Keluarga dan Dukungan Publik
Berita mengenai hilangnya dua WNI ini menjadi perhatian di Indonesia, terutama di kalangan keluarga ABK dan komunitas pelaut. Keluarga korban menyampaikan harapan dan doa agar keduanya dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Di media sosial, banyak warganet menyampaikan dukungan dan empati terhadap keluarga ABK yang hilang, berharap agar pencarian dapat segera membuahkan hasil positif.
Upaya Pencarian Berlanjut
Otoritas maritim Korea Selatan masih melanjutkan upaya pencarian dengan menggunakan alat pencari bawah laut serta dukungan dari kapal-kapal nelayan yang berada di sekitar lokasi kejadian. Operasi pencarian ini mengalami tantangan karena cuaca di sekitar Pulau Jeju yang kurang mendukung, namun otoritas menyatakan akan tetap melanjutkan pencarian hingga seluruh ABK ditemukan.
Kesimpulan
Insiden tenggelamnya kapal ikan di dekat Pulau Jeju, Korea Selatan, yang menyebabkan hilangnya dua WNI ABK, menjadi duka bagi keluarga dan masyarakat Indonesia. Upaya pencarian yang dilakukan oleh otoritas Korea Selatan diharapkan dapat menemukan kedua korban dengan segera. KBRI Seoul terus berkoordinasi untuk memastikan bahwa keluarga korban mendapatkan informasi terkini dan dukungan yang diperlukan.
Tinggalkan Balasan