Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami penguatan pada perdagangan hari ini, Selasa, 4 Februari 2025. Para analis pasar modal menyatakan optimisme mereka terhadap pergerakan IHSG, didukung oleh berbagai sentimen positif dan data ekonomi yang stabil. NAGAGG

Analisis Teknikal dan Fundamental

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, menyatakan bahwa peluang pergerakan IHSG masih terlihat terkonsolidasi dalam mengawali pekan pertama di bulan Februari 2025. Potensi penguatan IHSG masih cukup kuat, terutama dengan penantian rilis kinerja tahunan emiten serta masuknya beberapa emiten baru ke pasar modal di awal tahun ini. William memproyeksikan IHSG bergerak dalam rentang support di level 7.007 dan resistance di level 7.237.

Senada dengan itu, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memperkirakan IHSG berpeluang menguat menuju resistance terdekat di 7.216 setelah menguji zona support 6.993-7.040. Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan kondisi netral, yang mengindikasikan potensi pergerakan ke arah positif. Ivan memproyeksikan IHSG akan berada di level support 6.993, 6.931, dan 6.875, dengan level resistance di 7.216, 7.297, dan 7.345.

Sentimen Pasar

Optimisme terhadap penguatan IHSG juga didukung oleh stabilitas data ekonomi domestik. Para investor menantikan rilis data kinerja emiten untuk tahun penuh 2024, yang diharapkan menunjukkan hasil positif dan memberikan dorongan tambahan bagi pergerakan IHSG.

Selain itu, masuknya emiten-emiten baru ke pasar modal di awal tahun ini menambah likuiditas dan variasi pilihan investasi bagi para investor, yang berpotensi mendorong penguatan IHSG lebih lanjut.

Rekomendasi Saham

William merekomendasikan beberapa saham yang layak dipertimbangkan oleh investor, antara lain:

• UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk): Saham sektor konsumsi dengan fundamental kuat dan prospek pertumbuhan yang stabil.
• TBIG (PT Tower Bersama Infrastructure Tbk): Saham sektor infrastruktur telekomunikasi yang diuntungkan oleh peningkatan kebutuhan data dan layanan digital.
• TLKM (PT Telekomunikasi Indonesia Tbk): Saham sektor telekomunikasi dengan jaringan luas dan basis pelanggan yang besar.
• KLBF (PT Kalbe Farma Tbk): Saham sektor farmasi dengan portofolio produk kesehatan yang beragam dan permintaan yang konsisten.
• GGRM (PT Gudang Garam Tbk): Saham sektor rokok dengan pangsa pasar signifikan dan kinerja keuangan yang solid.
• HMSP (PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk): Saham sektor rokok lainnya dengan merek-merek terkenal dan distribusi yang kuat.
• ASII (PT Astra International Tbk): Saham konglomerat dengan diversifikasi bisnis di sektor otomotif, agribisnis, dan keuangan.
• ASRI (PT Alam Sutera Realty Tbk): Saham sektor properti dengan proyek pengembangan yang prospektif.
• BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia Tbk): Saham sektor perbankan dengan fokus pada segmen mikro dan jaringan luas di seluruh Indonesia.
• BBCA (PT Bank Central Asia Tbk): Saham sektor perbankan dengan reputasi baik dan kinerja keuangan yang kuat.
• BINA (PT Bank Ina Perdana Tbk): Saham sektor perbankan dengan potensi pertumbuhan yang menjanjikan.
• BADE (PT Bank Agris Tbk): Saham sektor perbankan dengan fokus pada pembiayaan sektor agribisnis.
• APLN (PT Agung Podomoro Land Tbk): Saham sektor properti dengan portofolio proyek yang beragam.

Investor disarankan untuk mempertimbangkan saham-saham tersebut dengan tetap memperhatikan profil risiko masing-masing dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.

Kesimpulan

Dengan berbagai sentimen positif yang ada, IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini. Namun, investor tetap perlu waspada terhadap potensi volatilitas pasar dan selalu melakukan analisis yang komprehensif sebelum mengambil keputusan investasi.

Perkembangan data ekonomi dan kinerja emiten akan menjadi faktor penentu dalam pergerakan IHSG ke depan. Oleh karena itu, pemantauan yang cermat dan strategi investasi yang bijaksana sangat diperlukan untuk memanfaatkan peluang yang ada di pasar saham.