Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, menanggapi kritik yang dilontarkan terhadap pengelolaan kawasan Jakabaring di Palembang. Dalam pernyataan terbarunya, Herman Deru menegaskan bahwa tidak ada keluhan terkait pengelolaan kawasan tersebut seperti yang dituduhkan sejumlah pihak. NAGAGG

Kritik Terhadap Jakabaring

Jakabaring, yang dikenal sebagai salah satu kawasan strategis di Palembang, menjadi sorotan setelah muncul kritik terkait pengelolaannya. Beberapa pihak menyebutkan adanya permasalahan infrastruktur dan kurangnya perhatian terhadap pemeliharaan fasilitas publik di kawasan tersebut.

Namun, Herman Deru menepis tuduhan tersebut. Ia menyatakan bahwa pengelolaan Jakabaring telah berjalan sesuai dengan rencana dan tidak ada laporan resmi terkait keluhan yang disebutkan.

“Semua kritik itu tidak berdasarkan fakta. Kami selalu memantau kondisi Jakabaring dan tidak ada laporan resmi yang masuk mengenai keluhan tersebut,” ujar Herman Deru.

Pengelolaan Jakabaring Saat Ini

Herman Deru menjelaskan bahwa kawasan Jakabaring terus mengalami pengembangan untuk meningkatkan daya tariknya sebagai pusat olahraga, budaya, dan wisata. Beberapa proyek infrastruktur baru sedang dalam tahap pengerjaan, termasuk perbaikan jalan dan penambahan fasilitas pendukung.

“Kami berkomitmen untuk menjadikan Jakabaring sebagai ikon Sumatera Selatan. Segala upaya terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas kawasan ini,” tambahnya.

Respons Publik

Tanggapan Herman Deru ini mendapatkan berbagai respons dari masyarakat. Sebagian mendukung pernyataan gubernur, mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil untuk memperbaiki kawasan tersebut. Namun, ada juga yang menganggap kritik yang muncul sebagai masukan positif untuk pengelolaan Jakabaring ke depannya.

“Kami berharap kritik ini dapat dijadikan motivasi untuk terus meningkatkan kualitas Jakabaring. Potensinya sangat besar, terutama sebagai pusat wisata dan olahraga,” ujar seorang warga Palembang.

Pengamat: Kritik Perlu Ditanggapi dengan Bijak

Pengamat tata kota menilai bahwa kritik terhadap pengelolaan kawasan publik seperti Jakabaring harus ditanggapi dengan bijak. Menurut mereka, kritik dapat menjadi bahan evaluasi untuk memastikan bahwa pengelolaan kawasan berjalan sesuai harapan masyarakat.

“Kawasan seperti Jakabaring adalah aset penting bagi daerah. Pemerintah perlu membuka ruang dialog untuk mendengarkan aspirasi masyarakat,” kata seorang pengamat tata kota.

Kesimpulan

Herman Deru menegaskan bahwa tidak ada keluhan resmi terkait pengelolaan Jakabaring, meskipun kritik terhadap kawasan tersebut tetap muncul. Pemerintah Sumatera Selatan terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas di Jakabaring sebagai bagian dari komitmen untuk menjadikannya pusat olahraga dan wisata unggulan. Masyarakat berharap agar pengembangan kawasan ini terus berjalan demi memberikan manfaat maksimal bagi warga lokal dan wisatawan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *