Faisal Basri Wanti-wanti Jokowi Wariskan “Bom Waktu” ke Prabowo
Jakarta — Ekonom senior Faisal Basri memberikan peringatan keras kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait potensi warisan “bom waktu” kepada penerusnya, Prabowo Subianto. Peringatan ini disampaikan dalam konteks sejumlah kebijakan ekonomi yang dinilai berpotensi menimbulkan masalah serius di masa depan.
Kekhawatiran atas Kebijakan Fiskal
Faisal Basri menggarisbawahi beberapa kebijakan fiskal yang menurutnya bisa menjadi ancaman bagi stabilitas ekonomi Indonesia. Salah satu yang paling disorot adalah defisit anggaran yang semakin melebar. “Jika tidak segera diatasi, defisit anggaran ini bisa menjadi beban berat bagi pemerintahan berikutnya,” ujarnya dalam sebuah diskusi ekonomi di Jakarta.
Selain itu, Faisal juga menyoroti utang pemerintah yang terus meningkat. “Utang yang terus bertambah tanpa diimbangi dengan kemampuan pembayaran yang memadai bisa menjadi bom waktu yang meledak kapan saja,” tambahnya. Menurut data terakhir, utang pemerintah Indonesia telah mencapai angka yang mengkhawatirkan, dan perlu strategi jangka panjang untuk mengelolanya.
Ketergantungan pada Sumber Daya Alam
Ketergantungan Indonesia pada ekspor sumber daya alam juga menjadi perhatian utama Faisal Basri. Ia mengingatkan bahwa sektor ini sangat rentan terhadap fluktuasi harga komoditas global. “Jika harga komoditas anjlok, maka penerimaan negara akan terpukul keras. Diversifikasi ekonomi harus menjadi prioritas utama untuk mengurangi risiko ini,” kata Faisal.
Pengelolaan Subsidi Energi
Subsidi energi, khususnya subsidi BBM, juga menjadi sorotan. Faisal mengkritisi kebijakan subsidi yang dianggap tidak tepat sasaran dan membebani anggaran negara. “Subsidi BBM harus dikelola dengan lebih bijak. Jika tidak, anggaran negara akan terus terbebani dan mengurangi ruang fiskal untuk pembangunan sektor lain yang lebih produktif,” jelasnya.
Potensi Konflik Sosial
Selain masalah ekonomi, Faisal Basri juga mengingatkan potensi konflik sosial akibat ketimpangan yang semakin melebar. Menurutnya, kebijakan yang tidak pro-rakyat bisa memicu ketidakpuasan dan protes sosial. “Ketimpangan ekonomi harus segera diatasi. Pemerintah perlu memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan,” tegasnya.
Tantangan untuk Prabowo
Jika Prabowo Subianto terpilih sebagai presiden berikutnya, ia akan mewarisi berbagai tantangan ekonomi yang kompleks. Faisal Basri menyarankan agar Prabowo segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan ekonomi yang ada dan merumuskan strategi baru yang lebih berkelanjutan.
“Prabowo harus berani mengambil langkah-langkah yang mungkin tidak populer tetapi penting untuk stabilitas jangka panjang. Reformasi struktural di berbagai sektor menjadi kunci untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan,” ujarnya.
Kesimpulan
Peringatan Faisal Basri ini seharusnya menjadi bahan refleksi bagi pemerintahan Jokowi dan juga bagi Prabowo Subianto jika terpilih sebagai presiden. Pengelolaan ekonomi yang bijak dan berkelanjutan sangat penting untuk memastikan stabilitas dan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kebijakan ekonomi dan perkembangan terkini di sektor ekonomi, kunjungi mundo-mania.com. Dapatkan berita terbaru dan analisis mendalam yang akan membantu Anda memahami berbagai isu ekonomi dan kebijakan yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
Tinggalkan Balasan