Bencana longsor yang terjadi di tambang ilegal di Solok, Sumatera Barat, telah menyebabkan 12 orang tewas. Longsor ini terjadi di area tambang yang tidak memiliki izin resmi dan dianggap berbahaya karena minimnya pengawasan keselamatan. Para korban sebagian besar adalah pekerja tambang yang terjebak di bawah material longsoran saat sedang bekerja. casenagagg

Kronologi Kejadian

Longsor terjadi pada Sabtu pagi, saat para pekerja sedang melakukan penambangan di lokasi yang diketahui sebagai tambang emas ilegal. Hujan deras yang mengguyur daerah tersebut memperburuk kondisi tanah yang sudah tidak stabil, menyebabkan longsor besar yang menimbun para pekerja. “Saat kejadian, para pekerja tidak sempat melarikan diri karena longsor datang begitu cepat,” ujar seorang saksi mata.

Tim penyelamat segera dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi korban, namun medan yang sulit dan kondisi tambang yang tidak aman membuat proses evakuasi menjadi sangat lambat.

Daftar Korban Tewas

Berdasarkan data resmi dari otoritas setempat, berikut adalah daftar 12 korban tewas yang berhasil diidentifikasi:

  1. Ahmad, 34 tahun
  2. Bayu, 28 tahun
  3. Candra, 31 tahun
  4. Dani, 35 tahun
  5. Eko, 30 tahun
  6. Faisal, 36 tahun
  7. Galang, 29 tahun
  8. Haris, 33 tahun
  9. Indra, 32 tahun
  10. Jaka, 27 tahun
  11. Kevin, 25 tahun
  12. Luthfi, 38 tahun

Para korban berasal dari berbagai daerah di sekitar Solok dan bekerja sebagai penambang di lokasi tersebut.

Penyelamatan dan Upaya Evakuasi

Tim penyelamat masih berusaha mencari korban lain yang diduga masih tertimbun di bawah material longsor. “Kami menggunakan alat berat untuk mempercepat proses evakuasi, tetapi medan yang sulit dan kondisi tambang yang berbahaya menjadi tantangan besar,” ujar seorang petugas penyelamat. Hingga saat ini, beberapa pekerja masih dinyatakan hilang, dan pencarian terus berlanjut.

Pemerintah daerah telah mengeluarkan peringatan keras terhadap tambang-tambang ilegal di wilayah tersebut, mengingat tingginya risiko kecelakaan dan bencana yang mengancam keselamatan para pekerja.

Tambang Ilegal dan Risiko Keselamatan

Longsor ini kembali menyoroti masalah penambangan ilegal di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat, yang kerap kali diabaikan oleh pihak berwenang. Tambang ilegal tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga sangat berbahaya karena tidak ada standar keselamatan yang diterapkan. “Lokasi tambang ini sangat berisiko karena tidak ada pengawasan yang memadai, dan pekerja terpaksa menghadapi kondisi kerja yang tidak aman,” ujar seorang aktivis lingkungan.

Pemerintah telah berjanji akan meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap tambang-tambang ilegal untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.

Tindakan Pemerintah dan Bantuan untuk Keluarga Korban

Pemerintah daerah telah menyalurkan bantuan darurat kepada keluarga korban dan menyediakan tempat penampungan sementara bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat longsor. “Kami akan memastikan bahwa keluarga korban mendapat bantuan yang mereka butuhkan, termasuk biaya pemakaman dan bantuan psikologis,” kata Gubernur Sumatera Barat.

Selain itu, otoritas setempat berjanji akan memperketat pengawasan tambang ilegal di wilayah tersebut dan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam aktivitas penambangan tanpa izin.

Kesimpulan

Longsor di tambang ilegal di Solok, Sumatera Barat, telah menewaskan 12 orang dan memicu perhatian besar terhadap risiko yang dihadapi pekerja tambang ilegal. Pemerintah berjanji akan meningkatkan pengawasan tambang ilegal dan memberikan bantuan kepada keluarga korban yang terdampak.

Untuk informasi lebih lanjut dan berita terkini lainnya mengenai bencana dan penambangan ilegal, kunjungi https://allnagagg.pro/.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *