An Se-young, atlet bulutangkis asal Korea Selatan yang kini menjadi salah satu pemain teratas dunia, mengungkapkan pengalaman tak menyenangkan selama tujuh tahun pertama kariernya di tim nasional. Dalam sebuah wawancara, ia menceritakan bagaimana dirinya diperlakukan oleh senior-seniornya, yang memaksanya untuk mencuci pakaian dan merapikan kamar mereka sebagai bagian dari “tradisi” di tim. casenagagg

Pengalaman Berat di Awal Karier

Selama tujuh tahun, An Se-young tidak hanya berfokus pada latihan dan pertandingan. Ia juga harus menjalankan tugas-tugas rumah tangga untuk para seniornya. Tugas tersebut, yang mencakup mencuci pakaian dan merapikan kamar, dianggap sebagai bagian dari budaya hierarki yang kuat di tim nasional Korea Selatan. An Se-young, yang saat itu masih muda, merasa tugas-tugas ini sangat memberatkan dan memengaruhi kesehatannya secara fisik dan mental.

Meskipun ia mengakui bahwa pengalaman tersebut membuatnya lebih kuat, An Se-young juga menyatakan bahwa hal itu tidak adil dan seharusnya tidak perlu terjadi pada siapa pun. Menurutnya, perlakuan seperti ini bukanlah bagian dari pelatihan atlet yang sehat dan seharusnya dihapuskan.

Reaksi dari Publik

Pengakuan An Se-young ini memicu reaksi keras dari publik, terutama dari penggemar bulutangkis dan masyarakat Korea Selatan yang prihatin dengan budaya hierarki yang masih kuat di berbagai aspek kehidupan, termasuk olahraga. Banyak yang mengecam perlakuan tersebut dan meminta perubahan segera di tim nasional Korea Selatan untuk memastikan tidak ada lagi atlet muda yang harus melalui pengalaman serupa.

Para pengamat olahraga juga menekankan pentingnya lingkungan yang mendukung dan sehat bagi para atlet untuk berkembang. Mereka berharap federasi bulutangkis Korea Selatan akan meninjau kembali budaya dan kebijakan internal mereka untuk menciptakan lingkungan yang lebih positif dan adil bagi semua pemain.

Langkah-Langkah yang Diharapkan

Setelah pengakuan An Se-young ini, diharapkan ada langkah-langkah konkret yang diambil oleh otoritas olahraga Korea Selatan untuk mengatasi masalah ini. Federasi bulutangkis diharapkan untuk membuat kebijakan yang lebih ketat terhadap perlakuan yang tidak adil dan mempromosikan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi semua anggota tim, terlepas dari tingkat senioritas mereka.

Selain itu, dukungan psikologis dan fisik bagi atlet muda juga menjadi sorotan penting, karena kesehatan mental dan fisik yang baik adalah kunci kesuksesan jangka panjang di dunia olahraga.

Untuk berita lebih lanjut mengenai perkembangan di dunia olahraga dan isu-isu terkait, kunjungi Mundo Mania.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *