Insiden di Persidangan: Arteria Dahlan Diperingatkan Hakim

Anggota DPR Arteria Dahlan mendapat teguran dari hakim dalam sebuah persidangan setelah dirinya memanggil saksi dengan sebutan “Yang Mulia”. Kejadian ini sempat menarik perhatian publik karena sebutan tersebut biasanya digunakan untuk menyapa hakim, bukan saksi dalam ruang sidang.

Hakim yang memimpin sidang dengan cepat menegur Arteria Dahlan agar menggunakan panggilan yang tepat saat berkomunikasi dengan saksi. NAGAGG

“Mohon gunakan panggilan yang sesuai. ‘Yang Mulia’ itu untuk hakim, bukan untuk saksi,” ujar hakim dengan tegas di ruang sidang.

Teguran ini membuat suasana sidang sempat mengalami momen canggung, namun Arteria Dahlan segera mengoreksi ucapannya.

Kronologi Insiden: Kesalahan Penyebutan dalam Sidang

Berdasarkan laporan, insiden ini terjadi ketika Arteria Dahlan sedang melakukan pemeriksaan saksi dalam persidangan.

1️⃣ Arteria Dahlan Mengajukan Pertanyaan

  • Saat giliran mengajukan pertanyaan kepada saksi, Arteria Dahlan tanpa sengaja menyebutnya dengan sebutan “Yang Mulia”.

2️⃣ Hakim Langsung Menegur

  • Mendengar penyebutan yang tidak tepat, hakim langsung menegur Arteria Dahlan di hadapan peserta sidang.

3️⃣ Koreksi dan Lanjutan Sidang

  • Arteria Dahlan kemudian mengoreksi kesalahannya dan melanjutkan pertanyaan kepada saksi dengan penyebutan yang benar.

Mengapa Sebutan “Yang Mulia” Hanya untuk Hakim?

Dalam sistem peradilan di Indonesia, ada aturan baku dalam penyebutan jabatan di persidangan, termasuk penggunaan sebutan “Yang Mulia”.

“Yang Mulia” – Hanya digunakan untuk menyapa atau merujuk kepada hakim yang memimpin sidang.
“Saudara Saksi” – Sebutan yang benar untuk saksi yang memberikan keterangan dalam persidangan.
“Saudara Terdakwa” – Digunakan untuk terdakwa dalam kasus yang sedang disidangkan.

Kesalahan dalam penyebutan ini bisa menimbulkan kebingungan di ruang sidang, terutama dalam konteks formal seperti pengadilan.

Reaksi Publik terhadap Insiden Ini

Setelah insiden ini viral, banyak tanggapan muncul dari berbagai pihak:

📌 Sebagian netizen menganggap insiden ini sebagai momen yang lucu, karena Arteria Dahlan dikenal sebagai tokoh yang sering bersikap tegas di ruang sidang dan DPR.
📌 Beberapa pihak melihatnya sebagai kesalahan kecil, yang bisa terjadi pada siapa saja dalam situasi formal seperti persidangan.
📌 Pengamat hukum menilai bahwa kejadian ini menunjukkan pentingnya memahami etika sidang, terutama bagi pejabat yang terlibat dalam proses hukum.

Kesimpulan

Hakim menegur Arteria Dahlan dalam persidangan karena kesalahan dalam menyebut saksi dengan sebutan “Yang Mulia”, yang seharusnya hanya digunakan untuk hakim.

Meski insiden ini bukanlah masalah besar, kejadian ini menjadi pengingat tentang pentingnya memahami tata krama dan etika dalam persidangan. Kini, publik menyoroti momen ini sebagai kesalahan kecil yang menarik perhatian dalam dunia hukum Indonesia.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *