Insiden Ancaman terhadap Jurnalis di PN Medan

Koalisi Kemerdekaan Jurnalis (KKJ) mengecam tindakan panitera Pengadilan Negeri (PN) Medan dan kelompok preman yang diduga memaksa seorang jurnalis untuk menghapus foto sidang yang sedang berlangsung.

Insiden ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap kebebasan pers dan transparansi dalam sistem peradilan, yang seharusnya berjalan terbuka untuk publik. NAGAGG

“Tindakan ini adalah ancaman serius terhadap kebebasan pers dan prinsip keterbukaan dalam sistem hukum Indonesia,” ujar perwakilan KKJ.

Kronologi Kejadian di PN Medan

  1. Jurnalis Meliput Sidang di PN Medan
    • Seorang jurnalis sedang melakukan peliputan sidang di Pengadilan Negeri Medan dengan mengambil foto jalannya persidangan.
  2. Panitera & Preman Memaksa Penghapusan Foto
    • Tiba-tiba, seorang panitera diduga bekerja sama dengan sekelompok preman mendatangi jurnalis tersebut.
    • Mereka memaksa jurnalis untuk menghapus foto-foto yang telah diambil, dengan alasan yang tidak jelas.
  3. Jurnalis Dipaksa & Diintimidasi
    • Jurnalis yang bersangkutan mengalami tekanan dan intimidasi agar mengikuti permintaan tersebut.
    • Setelah melalui perdebatan, jurnalis akhirnya terpaksa menghapus foto yang telah diambil.

Mengapa Insiden Ini Berbahaya bagi Kebebasan Pers?

Insiden ini menjadi alarm bagi kebebasan pers di Indonesia, karena menunjukkan adanya upaya menghalangi kerja jurnalis dalam melaporkan informasi kepada publik.

Beberapa alasan mengapa kasus ini harus mendapatkan perhatian serius:

  1. Pelanggaran terhadap Undang-Undang Pers
    • Menurut UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, jurnalis memiliki hak untuk meliput dan mendokumentasikan peristiwa, termasuk di persidangan.
    • Memaksa jurnalis menghapus materi liputan termasuk dalam kategori pelanggaran hukum.
  2. Ancaman terhadap Transparansi Peradilan
    • Sidang pengadilan merupakan bagian dari sistem hukum yang harus terbuka untuk publik.
    • Upaya menutupi proses hukum dari jurnalis menimbulkan kecurigaan terhadap independensi peradilan.
  3. Meningkatnya Intimidasi terhadap Jurnalis
    • Kasus ini bisa menjadi preseden buruk, di mana jurnalis menjadi sasaran tekanan saat meliput isu-isu sensitif.

Tuntutan KKJ terhadap Kasus Ini

Koalisi Kemerdekaan Jurnalis (KKJ) menuntut beberapa langkah konkret dari pihak terkait, antara lain:

Investigasi terhadap Panitera & Preman yang Terlibat – Kejaksaan dan pengadilan harus menyelidiki keterlibatan panitera dalam insiden ini.
Perlindungan terhadap Jurnalis yang Meliput di Pengadilan – Jurnalis harus bisa bekerja tanpa ancaman dari pihak mana pun.
Sanksi bagi Pihak yang Menghalangi Kebebasan Pers – Jika terbukti bersalah, panitera atau pihak lain yang terlibat harus diberikan sanksi sesuai hukum yang berlaku.

Kesimpulan

Koalisi Kemerdekaan Jurnalis (KKJ) mengecam tindakan panitera PN Medan dan preman yang memaksa jurnalis menghapus foto sidang.

Kasus ini dianggap sebagai ancaman serius terhadap kebebasan pers dan transparansi hukum, serta menimbulkan pertanyaan tentang independensi peradilan.

Publik kini menantikan langkah tegas dari aparat hukum dalam menindak pelanggaran ini, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *