Menteri Pemberdayaan Masyarakat dan Keadilan Sosial, Natalius Pigai, menyoroti kasus penembakan seorang pelajar SMK oleh anggota kepolisian. Ia menegaskan bahwa pelajar tersebut dikenal sebagai siswa baik dan bukan anggota kelompok gangster, seperti yang sempat beredar di masyarakat. NAGAGG
Pernyataan Menteri Pigai
Dalam pernyataan resminya, Menteri Pigai mengungkapkan keprihatinannya atas insiden tersebut. Ia menyebut tindakan kepolisian dalam kasus ini harus segera diselidiki untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
“Berdasarkan informasi yang kami terima, pelajar ini dikenal sebagai anak yang baik dan tidak terlibat dalam kelompok kriminal. Kami mendesak aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan yang transparan,” ujar Pigai pada Senin (2/12/2024).
Kronologi Penembakan
Insiden terjadi di kawasan Semarang, di mana seorang pelajar SMK berinisial AR ditembak oleh oknum polisi saat sedang berkumpul dengan teman-temannya. Polisi awalnya mengklaim bahwa tindakan tersebut dilakukan karena korban diduga terlibat dalam aktivitas mencurigakan. Namun, keterangan ini dibantah oleh keluarga korban dan saksi yang berada di lokasi.
“Anak kami bukan gangster, dia adalah siswa yang rajin dan tidak pernah terlibat masalah,” tegas keluarga korban.
Penyidikan Lebih Lanjut
Kepolisian setempat telah mengamankan oknum anggota yang terlibat dalam penembakan tersebut dan sedang melakukan investigasi internal. Kapolres setempat menyatakan bahwa tindakan tegas akan diambil jika ditemukan adanya pelanggaran prosedur oleh anggota kepolisian.
“Kami tidak akan mentoleransi pelanggaran hukum, termasuk oleh anggota kami sendiri. Proses penyelidikan akan dilakukan secara transparan,” ujar Kapolres Semarang.
Reaksi Publik
Kasus ini memicu kemarahan publik, terutama di kalangan aktivis hak asasi manusia. Mereka menyerukan agar tindakan aparat yang tidak sesuai prosedur dapat diminimalkan dan meminta perlindungan hukum bagi pelajar dan kelompok rentan lainnya.
“Kekerasan terhadap anak muda, terutama yang tidak bersalah, adalah pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia,” kata seorang aktivis.
Desakan Menteri Pigai
Menteri Pigai menegaskan bahwa perlindungan terhadap anak dan remaja harus menjadi prioritas utama, terutama dalam situasi di mana mereka bisa menjadi korban kesalahan penilaian atau tindakan berlebihan dari aparat penegak hukum.
“Kami tidak akan tinggal diam. Korban adalah bagian dari masa depan bangsa, dan kami akan memastikan keadilan ditegakkan dalam kasus ini,” tambahnya.
Kesimpulan
Kasus penembakan pelajar SMK oleh anggota kepolisian kini menjadi sorotan, dengan Menteri Natalius Pigai menyatakan komitmennya untuk mengawal proses hukum hingga tuntas. Desakan untuk penyelidikan transparan dan perlindungan hukum terhadap korban menjadi fokus utama, sementara publik menunggu hasil investigasi untuk mengungkap kebenaran di balik insiden ini.
Tinggalkan Balasan