Kericuhan terjadi di area debat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan pada Senin malam (28/10/2024). Simpatisan dari dua pasangan calon (paslon) terlibat dalam baku hantam, memaksa pihak keamanan bertindak cepat untuk mengendalikan situasi.

Kronologi Keributan

Bentrokan bermula ketika beberapa simpatisan kedua paslon saling beradu argumen terkait pernyataan yang muncul dalam debat. Ketegangan semakin meningkat saat diskusi berubah menjadi konfrontasi fisik. Adu jotos terjadi di luar area panggung debat, dan suasana sempat memanas sebelum petugas keamanan turun tangan.

Menurut saksi mata, beberapa simpatisan terlibat saling dorong hingga akhirnya terjadi baku pukul. Akibat insiden tersebut, beberapa orang mengalami luka ringan dan mendapatkan perawatan di lokasi.

Tanggapan Panitia dan Pihak Berwenang

Panitia debat menyayangkan insiden ini, menyebut bahwa keributan tersebut mencederai semangat demokrasi yang seharusnya diutamakan dalam kontestasi politik. “Kami telah bekerja sama dengan aparat keamanan untuk memperketat pengamanan di acara-acara berikutnya,” ujar seorang anggota panitia.

Kepolisian memastikan akan memproses hukum para pelaku kericuhan. Beberapa orang yang terlibat dalam insiden ini telah diamankan untuk dimintai keterangan. “Kami akan menindak tegas setiap pelanggaran hukum yang terjadi,” ujar seorang perwakilan kepolisian setempat.

Dampak terhadap Kampanye

Keributan ini menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan dalam tahapan kampanye Pilgub Sulsel. Para pengamat menilai bahwa insiden semacam ini bisa memicu polarisasi di tengah masyarakat. “Kontestasi politik seharusnya menjadi ajang gagasan, bukan kekerasan,” ujar salah satu pengamat politik lokal.

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sulsel juga turut memberikan pernyataan, menekankan pentingnya etika berpolitik dan kedamaian selama proses Pilgub berlangsung. KPUD meminta semua pihak, baik paslon maupun simpatisan, untuk menahan diri dan menjaga suasana kondusif.

Seruan Perdamaian dari Paslon

Menyikapi insiden ini, kedua paslon yang bersaing dalam Pilgub Sulsel sepakat mengimbau simpatisannya agar tidak melakukan kekerasan dan menjaga ketertiban selama masa kampanye. Salah satu calon gubernur menegaskan, “Kemenangan yang diraih dengan cara damai lebih berarti daripada kemenangan yang tercoreng oleh kekerasan.”


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *