Prabowo Subianto merilis daftar 108 calon anggota kabinet yang mencakup nama-nama tokoh politik, profesional, hingga selebriti. Dua figur yang menarik perhatian publik adalah Giring Ganesha dan Raffi Ahmad. Kehadiran mereka dalam daftar ini memunculkan respons beragam, mulai dari dukungan hingga kritik terkait kapabilitas dan relevansi mereka dalam jabatan pemerintahan.


Giring dan Raffi Ahmad: Antara Popularitas dan Kompetensi

Giring Ganesha, mantan vokalis band Nidji dan kini terjun ke politik sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dikenal sebagai tokoh muda yang vokal dalam isu sosial dan politik. Di sisi lain, Raffi Ahmad, selebriti dan pengusaha sukses, dianggap memiliki jaringan luas serta kemampuan manajerial di sektor bisnis dan hiburan.

Namun, banyak yang mempertanyakan apakah popularitas keduanya cukup menjadi modal untuk menduduki jabatan strategis di pemerintahan. “Kemampuan dan kompetensi teknis tetap harus diutamakan dalam memilih menteri,” ujar seorang pengamat politik.


Nama-Nama Lain dalam Daftar Calon Kabinet

Selain Giring dan Raffi, beberapa tokoh politik senior dan profesional turut masuk dalam daftar ini, seperti:

  • Sri Mulyani Indrawati – Menteri Keuangan saat ini.
  • Fadli Zon – Politisi senior Partai Gerindra.
  • Erick Thohir – Menteri BUMN yang juga aktif di dunia olahraga.

Daftar ini menunjukkan kombinasi antara tokoh politik berpengalaman dan figur muda yang inovatif, namun tetap membuka ruang perdebatan terkait kapabilitas para calon.


Kritik dan Dukungan Publik

Publik memberikan reaksi beragam terhadap komposisi daftar tersebut. Sejumlah pihak mendukung keterlibatan tokoh muda dan selebriti, dengan harapan dapat membawa perspektif baru dalam pemerintahan. Namun, tidak sedikit pula yang mengkritik pencalonan ini sebagai bentuk populisme politik.

“Memimpin kementerian membutuhkan kemampuan teknis dan pengalaman, bukan sekadar popularitas,” ungkap seorang akademisi dalam diskusi publik.


Komposisi Gender: Masih Minim Keterwakilan Perempuan

Dari 108 nama yang masuk dalam daftar, hanya 11 di antaranya perempuan. Hal ini kembali memicu perdebatan terkait keterwakilan gender di pemerintahan. Beberapa aktivis gender menyuarakan harapan agar lebih banyak perempuan dilibatkan dalam pengambilan kebijakan strategis.


Strategi Prabowo: Kabinet Berwarna dan Beragam

Analis politik menilai bahwa Prabowo berusaha menyusun kabinet dengan pendekatan berbeda—menggabungkan politisi senior, profesional, dan tokoh publik berpengaruh. Langkah ini dapat menjadi strategi untuk menarik simpati publik dan memperkuat dukungan politiknya.


Kesimpulan: Menanti Keputusan Final Kabinet

Meskipun daftar 108 calon kabinet Prabowo telah memancing banyak reaksi, keputusan akhir tetap berada di tangan presiden. Komposisi kabinet yang diumumkan nantinya akan menjadi indikator penting tentang arah pemerintahan mendatang.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *