Dinamika geopolitik di Timur Tengah telah berkembang secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Beberapa negara Arab menjalin hubungan diplomatik dan aliansi strategis dengan Amerika Serikat dan bahkan Israel, meskipun isu Palestina masih menjadi pusat perhatian. Artikel ini akan membahas negara-negara Arab yang membina hubungan baik dengan dua kekuatan tersebut dan faktor yang mendorong kerja sama mereka.

1. Uni Emirat Arab (UEA)

Uni Emirat Arab menandatangani Perjanjian Abraham dengan Israel pada tahun 2020, menjadi salah satu negara pertama yang meresmikan hubungan diplomatik dengan Israel setelah Mesir dan Yordania. Kerja sama ini mencakup sektor ekonomi, pariwisata, keamanan siber, dan teknologi militer.

Selain itu, UEA merupakan sekutu kuat Amerika Serikat, khususnya dalam isu keamanan regional dan perdagangan. Hubungan strategis UEA-AS mencakup penjualan senjata dan kolaborasi dalam menjaga stabilitas di kawasan.

2. Bahrain

Bahrain juga menandatangani Perjanjian Abraham dan menjalin hubungan formal dengan Israel. Meskipun negara ini kecil secara geografis, posisinya strategis dalam kerja sama keamanan dengan AS dan Israel.

Pangkalan Angkatan Laut AS yang berada di Bahrain memainkan peran penting dalam operasi militer Amerika di Timur Tengah, memperkuat aliansi antara kedua negara.

3. Mesir

Mesir adalah negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada 1979. Meskipun hubungan diplomatik berjalan formal dan penuh kehati-hatian, kerja sama dalam bidang keamanan terus berkembang, terutama terkait keamanan di perbatasan Sinai.

Amerika Serikat juga memberikan bantuan militer tahunan kepada Mesir, yang menjadikan negara ini salah satu penerima bantuan terbesar di luar anggota NATO.

4. Yordania

Yordania menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada 1994. Negara ini memiliki hubungan diplomatik dan kerja sama ekonomi yang signifikan dengan Israel, khususnya terkait pengelolaan air.

Sebagai sekutu dekat Amerika Serikat, Yordania menerima bantuan militer dan ekonomi yang substansial. Stabilitas Yordania sangat penting bagi AS dan Israel karena posisinya sebagai penyangga konflik di kawasan tersebut.

5. Maroko

Maroko menjadi bagian dari Perjanjian Abraham pada 2020, menjalin hubungan resmi dengan Israel setelah puluhan tahun kontak tidak langsung. Kolaborasi antara kedua negara mencakup sektor pariwisata dan pertahanan.

Amerika Serikat juga mendukung Maroko, terutama dalam isu Sahara Barat, dengan memberikan pengakuan atas kedaulatan Maroko di wilayah tersebut sebagai bagian dari kesepakatan normalisasi dengan Israel.

Motivasi Utama Kerja Sama Arab-AS-Israel

  1. Keamanan dan Stabilitas Regional: Negara-negara Arab mencari dukungan militer dan intelijen dari AS dan Israel untuk menghadapi ancaman regional, seperti Iran dan kelompok ekstremis.
  2. Keuntungan Ekonomi: Kerja sama perdagangan dan investasi dengan Israel dan AS memberikan keuntungan bagi negara-negara Arab, terutama dalam sektor teknologi, energi, dan pariwisata.
  3. Dukungan Politik: Aliansi dengan AS memperkuat posisi negara-negara Arab dalam isu-isu internasional, termasuk terkait pengaruh Iran dan situasi di Yaman dan Suriah.

Tantangan Hubungan dengan Israel

Meski hubungan formal telah terjalin, banyak negara Arab masih menghadapi penolakan dari masyarakat terkait normalisasi dengan Israel. Isu Palestina menjadi penghalang utama dalam memperkuat kerja sama secara terbuka, karena sebagian besar rakyat Arab menilai hubungan tersebut mengabaikan hak-hak Palestina.

Kesimpulan

Hubungan antara negara-negara Arab, Amerika Serikat, dan Israel menunjukkan dinamika geopolitik yang terus berkembang di Timur Tengah. Meski kerja sama strategis berjalan baik, tantangan sosial dan politik tetap membayangi. Ke depan, isu Palestina akan terus menjadi faktor krusial yang memengaruhi stabilitas hubungan ini.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *