Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Salim Segaf Al Jufri, angkat bicara mengenai stigma yang sering disematkan pada partainya, yaitu dianggap tidak Pancasilais dan tidak nasionalis. Menurut Salim, stigma tersebut sama sekali tidak berdasar dan tidak mencerminkan nilai-nilai yang diperjuangkan PKS selama ini. Ia menegaskan bahwa PKS adalah partai yang sepenuhnya mendukung Pancasila sebagai dasar negara dan selalu bekerja untuk kepentingan nasional. casenagagg

PKS dan Pancasila

Dalam pernyataannya, Salim Segaf dengan tegas menolak tudingan bahwa PKS tidak mendukung Pancasila. Ia menjelaskan bahwa sejak didirikan, PKS selalu menjadikan Pancasila sebagai pijakan ideologis dan operasional partai. “PKS sangat Pancasilais. Setiap kebijakan yang kami perjuangkan selalu berlandaskan pada Pancasila dan konstitusi,” ujar Salim dalam sebuah kesempatan.

Selain itu, PKS selama ini juga terlibat aktif dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat. Salim menekankan bahwa PKS tidak pernah menentang dasar negara dan justru bekerja keras untuk menjaga integritas bangsa serta memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Isu Nasionalisme

Stigma lain yang sering ditujukan kepada PKS adalah bahwa partai ini dianggap tidak nasionalis. Menanggapi hal ini, Salim Segaf menegaskan bahwa nasionalisme yang diusung PKS adalah nasionalisme yang inklusif dan mengedepankan kesejahteraan rakyat. “Nasionalisme bagi kami adalah bagaimana membangun bangsa ini dengan adil, makmur, dan sejahtera. Kami tidak sekadar mengumbar retorika, tetapi bekerja nyata untuk bangsa,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan bahwa program-program PKS, baik di legislatif maupun eksekutif, selalu berorientasi pada kemajuan Indonesia. “Kami mendukung kebijakan-kebijakan yang berpihak pada rakyat, seperti kesejahteraan sosial, pendidikan, dan kesehatan. Ini adalah wujud dari nasionalisme PKS yang nyata,” tegas Salim.

Tantangan Politik dan Stigma

Salim mengakui bahwa stigma yang diterima PKS selama ini tidak terlepas dari tantangan politik yang dihadapi partai. Sebagai partai yang memiliki basis ideologis yang kuat, PKS sering kali menjadi sasaran kritik yang tidak beralasan. “Kami memahami bahwa dalam politik, stigma adalah hal yang tidak bisa dihindari. Namun, kami akan terus bekerja keras untuk menunjukkan bahwa PKS adalah partai yang Pancasilais dan nasionalis,” ujar Salim.

Selain itu, Salim juga menyatakan bahwa PKS akan terus membangun dialog dengan berbagai elemen masyarakat untuk memperbaiki kesalahpahaman yang ada. “Kami terbuka untuk berdialog dan menjelaskan pandangan-pandangan kami, agar masyarakat dapat memahami bahwa PKS selalu bekerja untuk kepentingan bangsa,” tambahnya.

Komitmen PKS untuk Indonesia

Sebagai penutup, Salim Segaf menegaskan bahwa PKS akan terus berkomitmen untuk memajukan Indonesia dengan berlandaskan Pancasila dan semangat nasionalisme. Ia berharap bahwa masyarakat dapat melihat kerja keras PKS dalam membangun bangsa dan tidak terpengaruh oleh stigma yang tidak berdasar. “Kami akan terus bekerja untuk Indonesia, dengan semangat Pancasila dan cinta tanah air,” tutup Salim.

Kesimpulan

PKS melalui Ketua Majelis Syura, Salim Segaf Al Jufri, menegaskan bahwa partainya selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme. Stigma yang menyebut PKS tidak Pancasilais dan tidak nasionalis dianggap tidak berdasar. Dengan komitmen untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan menjaga integritas bangsa, PKS berharap dapat terus berkontribusi dalam pembangunan Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut dan berita terkini lainnya mengenai dinamika politik di Indonesia, kunjungi https://pafikabpadang.org/.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *